Laman

Rabu, 22 Desember 2010

Kebaikan VS Kejahatan: Suatu Manifestasi Genetik

Suatu penelitian yang telah dilakukan tahun ini menemukan, bahwa orang baik-baik maupun orang jahat, keduanya cenderung untuk mencapai suatu keseimbangan moral. Hal itu dicapai dengan cara melanggar peraturan bagi yang pertama, dan mengikuti peraturan bagi yang terakhir.
Jika mengkaji tema tersebut secara ekstrim, kita dapat berpikir bahwa orang anti sosial dan altruistik dapat melakukan hal yang bertentangan dengan sifat mereka. Namun riset membuktikan bahwa hal itu tidak terjadi.
‘ Bukankah kemungkinan seorang pembunuh serial untuk berlari kedalam gedung yang terbakar, untuk menyelamatkan seorang anak adalah sangat kecil?’ Demikian tulis Andrea Kuszewski pada ScientificBlogging. ‘Dan bukankah seorang pahlawan adalah orang yang paling tidak mungkin untuk melanggar peraturan?’
Namun. ,menurut kajian yang dilakukan Kuszewski, tidak demikian halnya.
‘Kepribadian adalah hal yang dapat diturunkan,’ tulis dia. ‘Namun, materi genetik yang sama diatur dengan cara yang berbeda, dan dapat terekspresi pada fenotip berbeda: individu yang sangat jahat ataupun yang sangat baik.’
Bahkan, menurut ilmuwan, seleksi alam telah membuat kita heran, dikarenakan produk sampingan dari otak kita yang besar. Masih perlu diselidiki lagi, sampai sejauh mana faktor lingkungan berpengaruh pada pilihan moral seseorang.
Diterjemahkan dari:
Good versus Evil: The fine Genetik line, Robert Boy Britt
Sumber foto: http://fc06.deviantart.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segera laporkan kepada kami jika ada komentar yang menyimpang seperti;
Spam/promosi berlebihan, Kata/Kalimat Kasar, P0rnografi, SARA, Kebencian, Memaki komentator lain, atau komentar tidak berkenan lainnya. klik disini untuk melaporkan kepada moderator